A woman is like a tea bag- you never know how strong she is until she gets in hot water (Eleanor Roosevelt) I don't do fashion, I am fashion (Coco Chanel) Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein) If you can’t fly then run, if you can’t run the walk, if you can’t walk then crawl, but whatever you do you have to keep moving forward (Martin Luther King)sometimes the object of the journey is not all about the end but the journey itself(fortune magic cookies)

happy mother's day!♥

Dec 22, 2009

hari ibu membawa saya ke perjalanan saya ke sebuah panti asuhan beberapa waktu yang silam. saya tertegun. saya teringat bagaimana rona-rona kehilangan terpancar jelas dari wajah-wajah anak-anak itu. mereka memang tertawa. mereka bermain. tapi tidak ada sinar itu. iya, sinar berbinar binar dari kedua bola mata mereka. membuat saya tidak kuasa menahan bulir-bulir airmata saya. ah, cengeng. yang saya lakukan harusnya bukan menangis tetapi saya bersyukur. saya datang dengan sebuah keluarga yang utuh bahkan berlebih. sementara mereka datang hanya sebatang kara, berusaha menemukan sebuah keluarga baru untuk menopang hidup mereka. saya dan semua anak yang memiliki keluarga utuh adalah anak-anak yang paling beruntung didunia ini.

ibu. tidak cukup satu hari saja untuk membalas cinta ibu. 22 desember hanyalah sebuah simbol dan cambuk untuk kita semua yang mulai melupakan sosok seorang ibu. selama darah ibu masi mengalir dalam raga kita, tak henti-hentinya cinta ibu mengalir kesetiap denyut nadi kita. pantaslah ada sepotong lirik yang bersyair "kasih ibu semanjang masa". setiap hari adalah memperingati hari ibu.

hubungan saya sendiri dengan ibu saya terbilang cukup harmonis. walau saya tidak pernah berpelukan setiap saat dengannya. tidak juga pandai melontarkan kata-kata manis yang manja. dan saya tidak membagi hal-hal pribadi saya dengan ibu saya. saya seringkali berbeda pendapat dengan ibu. cenderung agak kaku memang. tapi ini bukan berarti kita tidak cinta. kita sama-sama mencintai. hanya saja kurang pandai dalam mengekspresikannya. beda dengan adik bungsu saya. dia sangat ekspresif. jagoan dalam hal mengambil hati ibu saya. sepiring kalio daging pun selalu terhidang di meja, hasil kemenangannya atas hati ibu saya.

bukan hanya ibu saya rasa. jangan melupakan sosok ayah. apakah bila hanya ada sosok ibu kita akan ada di dunia ini? darah ayah juga tak kalah kencang alirannya dalam raga kita. patutlah kita tidak membeda-bedakan cinta untuk keduanya. ibu adalah sosok pemberi cinta yang real tetapi ayah adalah sosok pemberi materi yang juga tidak kalah real nya. ketika ibu menangis memeluk erat anaknya yang sedang terbaring sakit, maka ayah akan berkata "tenang bu, sayang sudah menyiapkan uang untuk biaya pengobatan anak kita" sambil memeluk erat pundak ibu dan memasang muka paling cool sedunia. mereka saling bersatu padu, bau membaur, berkolaborasi membesarkan benih-benih yang mereka tanam menjadi seorang sosok yang kokoh dan rimbun. ibu memakai hatinya, ayah memakai otaknya. mereka telah memilih caranya masing-masing untuk mengungkapkan cinta mereka.

lalu, apa yang sudah bisa saya berikan ke mereka selama 23 tahun ini? belum ada. orang tua tidak pernah pamrih dan meminta balas jasa dari anak-anak mereka. mereka pekerja sosial yang sangat hebat. hanya kesadaran saya sendiri yang membawa saya ke keinginan sedikit menoreh tinta emas di hati mereka. saya tahu apa-apa yang saya lakukan tidak akan bisa membalas semua pengorbanan mereka. paling hanya beberapa hal kecil yang saya sendirilah yang mengelu-elukannya sebagai bentuk kontribusi saya untuk mereka. ketika saya bisa berjalan. ketika saya khatam mengaji. ketika saya lulus spmb. ketika saya menjadi sarjana. dan sekarang, ketika saya menjadi seorang pelayan masyarakat. for sure, being a public civil servant is beyond of my expectation. saya punya cita-cita lain. pancaran sinar mata dan gurat-gurat garis senyum merekalah yang bikin saya tidak bisa egois. saya tidak tega. saya merasa kotor jika saya memadamkan sinar itu. saya merasa tidak berarti jika saya menghapus guratan-guratan itu. saya belajar ikhlas, lagi-lagi semua tidak akan sebanding bukan? honestly, mereka membebaskan saya untuk memilih, tidak pernah memaksa. saya yang tidak bisa. mungkin juga ini adalah takdir? takdir saya. mereka hanya salah satu mediator. dan saya percaya, banyak jalan menuju roma. banyak cara lain untuk mewujudkan cita-cita saya.

I love you, mama and papa. however you are, you both are a gift from God for all of your kids.

0 comments: