A woman is like a tea bag- you never know how strong she is until she gets in hot water (Eleanor Roosevelt) I don't do fashion, I am fashion (Coco Chanel) Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein) If you can’t fly then run, if you can’t run the walk, if you can’t walk then crawl, but whatever you do you have to keep moving forward (Martin Luther King)sometimes the object of the journey is not all about the end but the journey itself(fortune magic cookies)

my language is my choice

Jan 7, 2010

beberapa hari yang lalu, seorang temen sempet protes ke gw masalah pemilihan kata-kata yang gw pake kalo gw menulis sesuatu di social network. he said " gilo! belagu nian kau ni. sok-sokan pake gw-lo. awak orang jambi lah". heeem i took a deep breath and went on.
here is this, i try to explain why i choose some vocabs like that.
sebenernya pemilihan kata-kata yang gw pake itu ga ada hubungannya dengan masalah status sosial, ingin di cap sebagai anak gaul, ataupun keinginan untuk dianggep sebagai "orang kota". gw memilih memakai bahasa netral (gw nyebut kata-kata kaya "gw, lo, gak, banget" itu bahasa netral, karna bukan bahasa indonesia yang sesuai EYD juga) lebih dikarenakan gw ingin semua orang mengerti apa yang gw sampaikan. kenapa juga bukan bahasa indonesia sesuai EYD? soalnya gw merasa itu terlalu resmi dan kurang adaptable untuk daily language, lebih ke masalah kebiasaan mungkin. dan itu juga gak berarti kalo gw gak cinta kampung sendiri. oh, i love my hometown uncountably. gw menuntut ilmu bukan cuma di Jambi, ini membuat gw memiliki berbagai ragam temen mulai dari aceh sampe papua. so, if i use jambi language, sering kali orang-orang salah kaprah dengan apa yang gw maksud. dan gw pun gak anti menggunakan bahasa jambi. gw tau tempat dan aturan. untuk daily conversation, di social network, ataupun disaat gw lagi kumpul dengan temen-temen jambi, gw pasti memakai bahasa jambi. begitu juga kalo gw ketemu temen-temen gw dari kota lain, gw akan memakai bahasa lain yang lebih sesuai. it is just my effort to adapt with my society.
so, gak ada salahnya kan kalo gw punya pilihan sendiri gmana cara gw bertutur dan pilihan kata-katanya? everything has a reason why, lho.
oh ya, bahasa inggris. sometimes i speak or write something on English. ini lebih dikarenakan ada beberapa hal yang gw rasa akan kedengeran berlebihan ketika gw nyampeinnya memakai bahasa indonesia. sekalian juga buat tetep menjaga atau malah ningkatin kualitas bahasa inggris gw. FYI, gw kuliah di jurusan Sastra Inggris, dengan pengutamaan linguistik. so, sayang kan kalo ilmu yang kita punya gak digunain (however, my english is so terrible). yeah, practice makes perfect, rite?



xoxo

0 comments: