when I saw this thing, I just thought that this is super close with my dream closet.
source: www.tumblr.com
super cool! rite?
saya selalu bermimpi lho suatu hari nanti bisa punya ruangan khusus buat nyimpen semua barang-barang kesayangan saya. apalagi sepatu. I'm a shoes fetish. ☺
seorang teman pernah bilang ke saya "ah buat apa sih? kalo isi lemari kita louis vuiton, chanel, christian louboutin, atau minimal zara deh, baru gak apa2. buang-buang duit aja!"
Saya gak setuju banget. menurut saya serendah-rendahnya kasta barang yang kita beli (misalnya beli di flea market sekalipun) tetap saja memiliki nilai tersendiri. dan kita harus menghargai, lho. itu semua barang yang kita pake. penunjang gaya kita sehari2. saya memang bukan brand-minded. branded ataupun unbranded, itu tinggal gimana kita ngakalin barang tersebut agar terlihat cocok di diri kita. dan yang paling penting adalah kepercayan diri si pemakai. ngapain kan kita beli maxi dress dior kalo di badan kita terlihat seperti lontong sayur dipakein baju?
lagian closet kita itu menunjukan kepribadian kita. misalnya dari cara kita menyusun isi closet, orang-orang bisa tau apakah kita orang yang apik, terstruktur atau berantakan. walk-in closet juga bisa mempermudah saya dalam mencari barang-barang yang ingin saya pake. ah, saya tetap bermimpi kalo nanti saya ada banyak uang ingin membuat closet sendiri. yah, gak harus sebesar dan semewah gambar di atas. kalo sekarang si boro-boro. ada juga barang-barang saya masih bertumpuk-tumpuk di kardus. maklum, saya adalah anak kosan yang baru pulang kampung. hihi.
saya selalu bermimpi lho suatu hari nanti bisa punya ruangan khusus buat nyimpen semua barang-barang kesayangan saya. apalagi sepatu. I'm a shoes fetish. ☺
seorang teman pernah bilang ke saya "ah buat apa sih? kalo isi lemari kita louis vuiton, chanel, christian louboutin, atau minimal zara deh, baru gak apa2. buang-buang duit aja!"
Saya gak setuju banget. menurut saya serendah-rendahnya kasta barang yang kita beli (misalnya beli di flea market sekalipun) tetap saja memiliki nilai tersendiri. dan kita harus menghargai, lho. itu semua barang yang kita pake. penunjang gaya kita sehari2. saya memang bukan brand-minded. branded ataupun unbranded, itu tinggal gimana kita ngakalin barang tersebut agar terlihat cocok di diri kita. dan yang paling penting adalah kepercayan diri si pemakai. ngapain kan kita beli maxi dress dior kalo di badan kita terlihat seperti lontong sayur dipakein baju?
lagian closet kita itu menunjukan kepribadian kita. misalnya dari cara kita menyusun isi closet, orang-orang bisa tau apakah kita orang yang apik, terstruktur atau berantakan. walk-in closet juga bisa mempermudah saya dalam mencari barang-barang yang ingin saya pake. ah, saya tetap bermimpi kalo nanti saya ada banyak uang ingin membuat closet sendiri. yah, gak harus sebesar dan semewah gambar di atas. kalo sekarang si boro-boro. ada juga barang-barang saya masih bertumpuk-tumpuk di kardus. maklum, saya adalah anak kosan yang baru pulang kampung. hihi.
0 comments:
Post a Comment